Tuesday, January 09, 2007

Beberapa hari belakangan ini saya belajar banyak dari kehidupan di kantor.

1. Banyak tersenyum membuat segala pekerjaan jadi lebih mudah. Tidak saja membuat moodmu tetap ada di atas, tapi juga akan ada lebih banyak orang yang mau membantumu.

2. Nggak ada salahnya sekali-kali ngomong dengan nada yang sangat manja pada satpam. Apalagi kalau kamu butuh dicarikan taksi (harus Blue Bird), malem2.

3. Merencanakan pakaian semalam sebelumnya. Penampilan chic dan fashionable membuat semua orang berlomba2 ingin membantu mengangkat barang2mu, mengantarkanmu kemana2, nawarin rokok gratis, nawarin bawain berkas setumpuk, etc etc.

4. Minum kopi setiap hari selama seminggu membuat kamu jadi ketagihan kopi dan migrain kalau belum minum kopi. So this is not good. Harus segera dihentikan.

5. Ketika pengen minum Frapucino Java Chips-nya starbucks, malah nggak ada yang mau nemenin kamu ke starbucks. Tapi ketika kamu membenci starbucks dari sumsum tulang yang paling dalem, semua orang seperti berlomba2 ngajakin ke starbucks.

6. Memakai sepatu/stileto dengan hak minumal 7cm setiap hari selama seminggu, menyebabkan kesemutan yang berkepanjangan.

7. Membuat kopi yang enak, kunci disayang atasan.

8. ML semalem 3 kali, membuatmu ngantuk terus2an di kantor. Tapi tentunya tak bisa dipungkiri, biar ngantuk kamu akan merasa puas, bahagia dan segar. Lagipula, sex adalah obat flu paling mujarab. Jadi begitu dirasa akan kena flu, segeralah get laid. Flu hilang, hati senang.

Selamat malam. :)

Friday, January 05, 2007

Aku iri pada Bandung. Sebulan ini saja sudah dua kali dikunjungi olehnya. Aku, baru sekali. Itu juga hanya beberapa jam. Ah, mungkin aku memang iri pada apa dan siapa saja yang bisa selalu bersamanya, ketika aku, untuk bertemu saja harus melewati perjuangan yang luar biasa. Memutar otak mencari cara.

Aku ingin menjadi kunci mobilnya. Aku ingin menjadi handphone yang selalu tersimpan aman di dalam saku celananya. Aku ingin menjadi siapa saja... apa saja... agar bisa selalu bersamanya.

Sayangnya, aku hanyalah aku. Perempuan tolol yang hanya bisa mendapat sisa2 dari waktunya. Hanya bisa menanti saat ia yang ingin bertemu denganku. Tidak sebelumnya. Bagaimanapun aku memohon, kalau ia tak ingin bertemu, maka ia tak akan datang.

Aku, penyedia penginapan dengan AC split nasional 1/2 pk. Hanya itu.

Menyedihkan...

Thursday, January 04, 2007

Entah kenapa, tiba2 merasa sedih. Masa PMS saya sudah lewat kok. Sungguh moodswings ini sangat mengganggu. Entah kenapa, saya selalu bisa merasa kalau hari ini saya merasa sangat bahagia, maka tak lama akan datang kesedihan yang membuat saya ingin terjun dari menara mulia.

Pertanyaannya:
1. Bagaimana kalau orang yang kamu pedulikan--SANGAT kamu pedulikan--ternyata sama sekali tidak peduli padamu?
2. Bagaimana kalau orang itu bahkan sama sekali tidak menganggap kamu dan memperlakukan kamu sebagai teman?
3. Bagaimana kalau ternyata orang itu, selama ini, hanya menganggap kamu hanya sebagai orang yang bisa diajak tidur bersama?

Entahlah...

Ya! Saya merasa bahwa dia sama sekali tidak perduli pada saya. Saya hanyalah orang yang bisa di ajak tidur bersama untuknya. Dia butuh sex, saya ada! Dia bahkan (mungkin) tidak menganggap saya sebagai temannya. Saya, hanyalah saya. Perempuan yang bisa ditidurinya!

Dan saya merendahkan diri saya sampai ke level itu! Hanya karena satu kata yang seharusnya tidak pernah diciptakan!

Cinta...